Minggu, 25 Januari 2009

PENGGUNAAN BUKU AJAR FISIKA DASAR BERORIENTASI ILMU HAYATI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI PADA MATERI KELISTRIKAN

Oleh : Toto


Abstract
The use of subject-matter study for Fundamental Physics oriented to life sciences to improve the mastery of electricity concept for biology prospective teachers is involved biology prospective teachers from one private teachers college in West Java. The data were collected by using quasy experimental. The respondents were the first grade of biology prospective teachers that involves 33 students of the second semester of 20072008 academic period. The use of subject-matter in Fundamental Physics lecture can improve the mastery of electricity concept for biology prospective teachers by N-gain 0,46 (medium).
Keywords: The mastery of concept, Fundamental Physics oriented to
life sciences



Pendahuluan
Salah satu tujuan pendidikan guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) adalah menghasilkan calon guru berwawasan luas tentang kependidikan serta memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai dalam merancang, melaksanakan, dan mengelola kegiatan belajar mengajar bidang MIPA (Dirjen Dikti, 1991). Para mahasiswa calon guru MIPA dibekali matakuliah MIPA dasar yaitu Matematika Dasar, Fisika Dasar, Kimia Dasar dan Biologi Umum. Matakuliah Fisika Dasar diberikan sebagai latar belakang fisika yang diperlukan untuk tugas guru profesional dalam bidang studinya masing-masing.
Para mahasiswa calon guru biologi pada sebuah LPTK-PTS di Jawa Barat dibekali matakuliah Fisika Dasar selama dua semester yaitu Fisika Dasar I dan II. Namun pada umumnya mereka tidak menyenangi kuliah fisika, dan memandang fisika sebagai matakuliah yang sulit. Para mahasiswa calon guru biologi menemui kendala dalam memahami materi kuliah Fisika Dasar. Penggunaan matematika yang rumit dalam perkuliahan Fisika Dasar, menyebabkan para mahasiswa mengalami kesulitan untuk memahami konsep-konsep fisika (Toto, 2008).
Para mahasiswa calon guru biologi belajar fisika bertujuan untuk memahami pola pikir fisika dan hukum-hukumnya. Mereka mempelajari aturan–aturan dalam fisika dengan inferensi logis digunakan untuk memahami proses fisis dalam konteks biologi. Oleh karena itu, perkuliahan Fisika Dasar untuk mahasiswa calon guru biologi kadar matematikanya dikurangi.
Penurunan rumus-rumus fisika dalam perkuliahan Fisika Dasar bagi mahasiswa calon guru biologi tidak menggunakan diferensial dan integral.
Untuk membantu mengatasi masalah kesulitan mahasiswa dalam memahami konsep-konsep fisika, maka diperlukan buku ajar Fisika Dasar yang manfaatnya dapat langsung dirasakan. Konsep-konsep fisika diperlukan mahasiswa calon guru biologi untuk diaplikasikan dalam bidang studinya. Buku ajar Fisika Dasar berorientasi Ilmu Hayati yang dikembangkan Toto (2008) memiliki keterkaitan antara konsep-konsep fisika dengan ilmu hayati. Dengan upaya ini diharapkan penguasaan konsep para mahasiswa calon guru biologi meningkat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa calon guru biologi pada materi kelistrikan melalui penggunaan buku ajar Fisika Dasar berorientasi ilmu hayati.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One group pretest-posttest Design (desain tes awal–tes akhir kelompok tunggal). Mahasiswa calon guru biologi diberi tes awal terlebih dahulu, kemudian dilakukan perkuliahan menggunakan buku ajar Fisika Dasar berorientasi ilmu hayati (Bab Listrik Statik dan Listrik Dinamik), kemudian diberi tes akhir setelah selesai perkuliahan. Tes awal dan tes akhir dilaksanakan dengan menggunakan tes yang sama. Desain penelitian ini dibagankan dalam Gambar 1.


Gambar 1. Desain tes awal-tes akhir satu kelompok
Keterangan:
O : tes awal dan tes akhir
X : Penggunaan buku ajar Fisika Dasar berorientasi Ilmu Hayati

Dalam kuasi eksperimen ini dilakukan pengukuran untuk melihat apakah penggunaan buku ajar Fisika Dasar berorientasi Ilmu hayati dalam perkuliahan Fisika Dasar dapat meningkatkan penguasaan mahasiswa calon guru biologi terhadap konsep-konsep fisika pada materi kelistrikan.
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa calon guru biologi pada sebuah LPTK-PTS di Jawa Barat. Responden adalah mahasiswa tingkat satu semester 2 (dua) Tahun Akademik 2007/2008 sebanyak 33 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku ajar Fisika Dasar Berorientasi Ilmu Hayati (Bab Listrik Statik dan Listrik Dinamik) yang telah disusun dalam Pengembangan Bahan Ajar Fisika Dasar Berorientasi Ilmu Hayati.
Peningkatan penguasaan konsep dianalisis menggunakan N-gain (g) sebagai berikut.
S post - S pre
N- gain = -------———— (Hake, 1999; Coletta, 2007)
Smaks - Spre

N -gain = Normalized gain (gain yang dinormalisasi ) dengan Spre = skor tes awal; Spost = skor tes akhir; Smaks = skor maksimum.
Tingkat perolehan skor kemudian dikategorikan atas tiga kategori yaitu:
Tinggi : g > 0,7
Sedang : 0,3 ≤ g ≤ 0,7
Rendah : g <>
Hasil dan Pembahasan
Buku ajar Fisika Dasar untuk mahasiswa calon guru Biologi yang disusun dalam Pengembangan Bahan Ajar Fisika Dasar Berorientasi Ilmu Hayati (Toto, 2008) terdapat dua Bab tentang kelistrikan, yaitu Listrik Statik dan Listrik Dinamik. Kedua bab ini diujicobakan kepada mahasiswa calon guru Biologi dalam perkuliahan Fisika Dasar. Sebelum perkuliahan dilakukan tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan mahasiswa tentang konsep-konsep fisika pada materi kelistrikan. Rata-rata skor tes awal yang diperoleh mahasiswa calon guru Biologi pada materi Listrik Statik dan Listrik Dinamik masing-masing 7,6 dari skor ideal 20 untuk Listrik Statik dan 15 untuk Listrik Dinamik. Pada akhir perkuliahan dilakukan tes akhir (post test) untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep mahasiswa calon guru biologi pada materi kelistrikan dibandingkan dengan hasil tes awal. Rata-rata skor tes akhir yang diperoleh mahasiswa calon guru Biologi masing-masing 12,7 dari skor ideal 20 untuk Listrik Statik dan 11,5 dari skor ideal 15 untuk Listrik Dinamik.
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara penguasaan awal dan akhir mahasiswa setelah perkuliahan dilakukan uji statistik terhadap data hasil tes awal dan tes akhir. Uji perbedaan rerata dilakukan dengan uji t pada taraf signifikan α = 0,05, dalam taraf kepercayaan 95% dan taraf kesalahan 5%. Diperoleh hasil yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dengan tes akhir. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan buku ajar dapat meningkatkan penguasaan konsep-konsep mahasiswa calon guru biologi pada materi kelistrikan. Rata-rata skor tes awal (pretest), tes akhir (posttest) dan N-gain pada materi kelistrikan (secara keseluruhan yang dilakukan terhadap mahasiswa tingkat I semester 2 Tahun Akademik 2007/2008) ditampilkan dalam Tabel 1.

Hasil analisis menunjukkan bahwa perkuliahan Fisika Dasar menggunakan buku ajar Fisika Dasar berorientasi ilmu hayati dapat meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa calon guru biologi. Rata-rata peningkatan penguasaan konsep mahasiswa calon guru biologi sebesar 46% (kategori sedang). Antar kelompok mahasiswa tinggi, sedang, dan rendah, juga terlihat ada perbedaan peningkatan penguasaan konsep fisika. Kelompok mahasiswa tinggi memperoleh peningkatan penguasaan konsep fisika paling tinggi.
Terdapat perbedaan penguasaan konsep yang signifikan antara kelompok tinggi, sedang dan rendah. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan penguasaan konsep pada setiap kelompok adalah seimbang. Sebagaimana diketahui bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran, bukan hanya peserta didik yang lambat saja yang harus mendapat perhatian, tetapi juga peserta didik yang pandai dan kemampuan sedang. Kemampuan peserta didik setiap kelompok harus mendapat perhatian secara proporsional, sehingga setiap peserta didik dapat berkembang sesuai dengan kecepatan dan kesanggupan masing-masing. Dengan demikian, dalam pembelajaran, setiap peserta didik harus mendapat perhatian secara proporsional.

Kesimpulan
Penggunaan buku ajar Fisika Dasar berorientasi ilmu hayati dalam perkuliahan Fisika Dasar dapat meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa calon guru biologi pada materi kelistrikan sebesar 46% (sedang).

Daftar Rujukan
Anderson, L.W. and Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing. United State: Longman. Inc.

Belawati, T. dkk. (2006). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: UT

Coletta, V. P. et. al. (2007). Interpreting force concept inventory scores: Normalized gain And SAT scores. [online]. Tersedia: http://www.prst-per.aps.org/PRSTPER/v3/i1/e010106/. [5 Agustus 2008]

Dirjen Dikti. (1991). Kurikulum Pendidikan MIPA LPTK Program S-1. Jakarta: Dirjen Dikti.

Gall, M. D., Gall, J. P. & Borg, W. R. (2003). Educational Research: An Introduction. Boston: Pearson Education

Hake, R. R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. [online]. Tersedia: http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf. [5 Agustus 2008]

Hayati, S. (2001). Pengembangan Bahan Ajar Berorientasi Kehidupan dan Alam Pekerjaan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia

McMillan, J. H. & Schumacher, S. (2001). Research in Education, A Conceptual Introduction. New York: Addison wesley Longman, Inc

NRC (National Research Council). (1996). National Science Education Standards. Washington DC: The National Academic of Sciences

Sukmadinata, N. S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Toto. (2008) . Pola Pengembangan Bahan Ajar Fisika Dasar Berorientasi Ilmu Hayati bagi Mahasiswa Calon Guru Biologi. Bandung: PPs UPI


Riwayat Penulis
H. Toto, Drs. M.Pd., adalah Dosen Kopertis Wilayah IV Jawa Barat dan Banten dipekerjakan pada FKIP Universitas Galuh Ciamis. Lulus D3 Jurusan Pendidikan Fisika UPI (dulu IKIP Bandung) tahun 1981. Lulus S1 Jurusan Pendidikan Fisika UPI Bandung tahun 1984. Lulus S2 Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI Bandung tahun 1992.

1 komentar: